Kamis, 17 November 2011

Tolak Peluru

Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik. Atlet tolak peluru melemparkan bola besi yang berat sejauh mungkin. Berat peluru:
  • Untuk senior putra = 7.257 kg
  • Untuk senior putri = 4 kg
  • Untuk yunior putra = 5 kg
  • Untuk yunior putri = 3 kg

Tolak Peluru (Shot Put)
Teknik-teknik yang perlu dipelajari dalam tolak peluru antara lain:
A. Teknik Memegang Peluru
Cara memegang peluru, yaitu:
1. Peluru diletakkan pada telapak tangan bagian atas
2. Jari-jari tangan direnggangkan atau dibuka, jari manis, jari tengah, dan jari telunjuk dipergunakan untuk menekan dan memegang peluru bagian belakang. Sedangkan jari kelingking dan ibu jari dipergunakan untuk memegang atau menahan peluru bagian samping agar tidak jatuh atau tergelincir.
3. Setelah peluru tersebut dipegang dengan baik, kemudian letakkan pada bahu dan menmpel (melekat) di leher. Siku diangkat ke samping, sedikit serong ke depan.
4. Pada waktu memegang dan meletakkan peluru pada bahu, usahakan agar seluruh badan dan tangan dalam keadaan lemas (rileks). Tangan dari lengan yang lain membantu menjaga keseimbangan.
Perhatikan gambar peragaan di bawah ini!
B. Teknik Sikap Badan pada Waktu akan Menolak
Terdapat 2 teknik sikap badan pada waktu akan menolak, yaitu:
a. Gaya ortodok (menyamping)
Berdiri tegak menyamping kea rah tolakan, kedua kaki dibuka lebar (kangkang), kaki kiri lurus ke depan, kaki kanan dibengkokkan ke depan, sedikit serong ke samping kanan, berat badan berada pada kaki kanan, dan badan agak condong ke samping kanan. Tangan kanan memegang peluru pada bahu (pundak), tangan kiri dibengkokkan, berada di depan sedikit agak serong ke atas lemas. Tangan kiri berfungsi untuk membantu dan menjaga keseimbangan. Pandangan diarahkan kea rah sasaran (tolakan).
Perhatikan gambar peragaan di bawah ini!
b. Gaya O’Brien (membelakangi)
Hal yang membedakan antara gaya ortodoks dan gaya O’Brien adalah sikap awal. Pada gaya ortodoks sikap badan menyamping, sedangkan pada gaya O’Brien membelakangi arah tolakan.
C. Cara Mengambil Awalan (Ancang-Ancang)
a. Cara menyamping (ortodoks)
Bila menggunakan gaya ortodoks, sikap badan menyamping arah tolakan mulai dari sikap permulaan sampai dengan bergerak ke depan untuk menolakkan peluru.
Perhatikan gambar peragaan di bawah ini!
b. Cara membelakangi lawan (O’Brien)
Bila menggunakan gaya O’Brien, sikap badan membelakangi arah tolakan mulai dari sikap permulaan sampai dengan bergerak ke depan untuk menolakkan peluru.
Gaya tolak peluru denagn membelakangi itu disebut juga gaya O’Brien, karena orang yang pertama kali mempergunakan dan sekaligus memperkenalkan gaya tersebut bernama Parry O’Brien. Gaya tersebut dipergunakan pada saat penyelenggaraan Olimpiade Helsinky pada tahun 1952.
Perhatikan gambar peragaan di bawah ini!
D. Teknik Setelah Gerakan Akhir Menolak
Teknik setelah gerakan akhir menolak, yaitu:
a. Setelah peluru lepas dari tangan, secepatnya kaki belakang diturunkan atau mendarat menempati tempat kaki depan/kaki tumpu dengan lutut agak dibengkokkan.
b. Selanjutnya kaki tumpu diangkat ke belakang lururs dan lemas untuk membantu menjaga keseimbangan.
c. Badan condong ke samping kiri depan, dagu diangkat, pandangan ke arah jatuhnya peluru.
d. Tangan kanan dibengkokkan berada di depan sedikit agak ke bawah badan, tangan atau lengan kiri lemas lurus ke belakang untuk membantu menjaga keseimbangan.
Perhatikan gambar peragaan di bawah ini!
E. Hal-Hal yang Harus Dihindari dalam Tolak Peluru Awalan Membelakangi
Hal-hal yang harus dihindari sebagai berikut:
a. Sikap posisi awal tidak seimbang, kaki kanan melakukan gerakan lompatan.
b. Tidak menarik kaki kanan cukup jauh ke bawah badan.
c. Mendarat dengan kaki kanan menghadap ke belakang.
d. Gerakan kaki terlalu ke samping kiri.
e. Terlalu cepat menggerakkan badan.
F. Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Tolak Peluru Awalan Membelakangi
Hal-hal yang harus diperhatikan sebagai berikut:
a. Pelihara kaki selalu rendah dan bertahan kuat-kuat.
b. Lakukan gerakan kaki kiri mendorong ke belakang
c. Usahakan pinggang kiri dan bahu menghadap ke belakang jauh.
d. Putarlah kaki kanan ke dalam selama meluncur.
e. Usahakan lengan kiri dalam posisi tertutup.


G. Gambar atau Bentuk Lapangan Tolak Peluru
B. Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Teknik Tolak Peluru
Ketentuan diskualifikasi/kegagalan peserta tolak peluru : - Menyentuh balok batas sebelah atas - Menyentuh tanah di luar lingkaran - Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah - Dipangil selama 3 menit belum menolak - Peluru di taruh di belakang kepala - Peluru jatuh di luar sektor lingkaran - Menginjak garis lingkar lapangan - Keluar lewat depan garis lingkar - Keluar lingkaran tidak dengan berjalan tenang - Peserta gagal melempar sudah 3 kali lemparan


Beberapa hal yang disarankan : Bawalah tungkai kiri merendah Dapatkan keseimbangan gerak dari kedia tungkai, dengan tungkai kiri memimpin di belekang Menjaga agar bagian atas badan tetap rileks ketika bagian bawah bergerak Hasilkan rangkaian gerak yang cepat dan jauh peda tungkai kanan Putar kaki kanan ke arah dalam sewaktu melakukan luncuran Pertahankan pinggul kiri dan bahu menghadap ke belakang selama mungkin Bawalah tangan kiri dalam sebuah posisi mendekati badan Tahanlah sekuat-kuatnya dengan tungkai kiri
Beberapa hal yang harus dihindari : Tidak memiliki keseimbanagn dalam sikap permulaan Melakukan lompatan ketika meluncur dengan kaki kanan Mengangkat badan tinggi ketika melakukan luncuran Tidak cukup jauh menarik kaki kanan di bawah badan Mendarat dengan kaki kanan menghadap ke belakang Menggerakkan tungkai kiri terlalu banyak ke samping Terlalu awal membuka badan Mendarat dengan badan menghadap ke samping atau ke depan
C. Peralatan
Alat yang di gunakan : - Rol Meter - Bendera Kecil - Kapur / Tali Rafia - Peluru a. Untuk senior putra = 7.257 kg b. Untuk senior putri = 4 kg c. Untuk yunior putra = 5 kg d. Untuk yunior putri = 3 kg - Obrient : gaya membelakangi arah tolakan - Ortodox : gaya menyamping
D. Lapangan Tolak Peluru
Konstruksi : o Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja ata bahan lain yang cocok yang dilengkungkan, bagian atasnya harus rata dengan permukaan tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak dibuat dari emen , aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak licin. Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar anatara 20 mm sampai 6 mm lebih rendah dari bibir atas lingkaran besi. o Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas lingkaran besi menjulur sepanjang 0.75 m pada kanan kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat atau kayu. o Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi lingkaran tolak minimum 6 mm dan harus di cat putih. o Balok penahan dibuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dalam sebuah busur/lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit dengan tepi dalam lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh. o Lebar balok 11,2-30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2 cm.

Lompat Tinggi

image


A. .Pengertian Lompat Tinggi
Lompat tinggi
merupakan salah satu cabang olahraga yang melakukan gerakan lompatan untuk mencapai lompatan yang setinggi-tingginya. Ukuran lapangan sama dengan lompat jauh,
Tinggi tiang mistar min 2.5 meter, Panjang mistar 3.15 m.
B. .Tahapan pada lompat tinggi
Semua gaya lompatan dapat dibedakan menjadi 4 tahap, yaitu :
a) Awalan, gerakan berlari menuju mistar
b) Tolakan, gerakan kaki menumpu pada lantai untuk menaikkan badan
c) Melayang, gaya dan kedudukan badan ketika berada di udara dan di atas mistar.
d) Mendarat, jatuhnya badan diatas matras.

C. .Dalam lompat Tinggi ada beberapa gaya yang dilakukan, sebagai berikut:
1. .Gaya Gunting (Scissors)
Gaya gunting bisa dikatakan Gaya Sweney, sebab pada waktu sebelumnya (yang lalu) masih digunakan gaya jongkok. Tepatnya tahun 1880, selanjutnya tahun 1896 sweny mengubahnya dari gaya jongkok menjadi gaya gunting. Diganti karena kurang ekonomis.Cara melakukan:Si pelompat mengambil awalan dari tengah. Bila pelompat pada saat akan melompat, tumpuan pakai kaki kiri (bila ayunan kaki kanan), maka ia mendarat (jatuh) dengan kaki lagi. Waktu di udara badan berputar ke kanan, mendarat dengan kaki kiri, badan menghadap kembali ke tempat awalan tadi.

2. .Gaya Guling sisi (Western Roll)
Pada gaya ini sama dengan gaya gunting, yaitu tumpuan kaki kiri jatuh kaki kiri lagi dan bila kaki kanan jatuhnyapun kaki kanan hanya beda awalan, tidak dari tengah tapi dari samping.
3. .Gaya Guling (Straddle)
Pelompat mengambil awalan dari samping antara 3, 5, 7, 9 langkah Tergantung ketinggian yang penting saat mengambil awalan langkahnya ganjil.
Menumpu pada kaki kiri atau kanan, maka ayunan kaki kiri/ kanan kedepan. Setelah kaki ayun itu melewati mistar cepat badan dibalikkan, hingga sikap badan diatas mistar telungkap. Pantat usahakan lebih tinggi dari kepala, jadi kepala nunduk.
Pada waktu mendarat atau jatuh yang pertama kali kena adalah kaki kanan dan tangan kanan bila tumpuan menggunakan kaki kiri, lalu bergulingnya yaitu menyusur punggung tangan dan berakhir pada bahu.
4. .Gaya Fosbury Flop
Cara melakukanya:
 .Awalan, harus dilakukan dengan cepat dan menikung/ agak melingkar, dengan langkah untuk awalan tersebut kira – kira 7-9 langkah.
 .Tolakan, Untuk tolakan kaki hampir sama dengan lompat tinggi yang lainya. Yakni, harus kuat dengan bantuan ayunan kedua tangan untuk membantu mengangkat seluruh badan. Bila kaki tolakan menggunakan kaki kanan, maka tolakan harus dilakukan disebelah kiri mistar. Pada waktu menolak kaki bersamaan dengan kedua tangan keatas disamping kepala, maka badan melompat keatas membuat putaran 180 derajat dan dilakukan bersama-sama.
 .Sikap badan diatas mistar, sikap badan diatas mistar terlentang dengan kedua kaki tergantung lemas, dan dagu agak ditarik ke dekat dada dan punggung berada diatas mistar dengan busur melintang.
 .Cara mendarat, mendarat pada karet busa dengan ukuran (5 x 5 meter dengan tinggi 60 cm lebih) dan diatasnya ditutup dengan matras sekitar 10 – 20 cm, dan prtama kali yang mendarat punggung dan bagian belakang kepala.
Yang diutamakan dalam melakuakan Lompatan ialah, lari awalan dengan kecepatan yang terkontol. Hindari kecondongan tubuh kebelakang terlalu banyak. Capailah gerakan yang cepat pada saat bertolak dan mendekati mistar. Doronglah bahu dan lengan keatas pada saat take off. Lengkungan punggung di atas mistar. Usahakan mengangkat yang sempurna dengan putaran kedalam dari lutut kaki ayun (bebas). Angkat kemudian luruskan kaki segera sesudah membuat lengkungan.
D. .Peraturan asas lompat tinggi
Peserta mestilah melonjak dengan sebelah kaki
Peserta boleh mula melompat di mana-mana ketinggian permulaan yang disukainya
Sesuatu lompatan akan dikira batal jika peserta menyentuh palang dan tidak melompat. Menjatuhkan palang semasa membuat lompatan atau menyentuh kawasan mendarat apabila tidak berjaya melompat
Peserta yang gagal melompat melintasi palang sebanyak tiga kali bertutrut-turut (tanpa di ambil kira di aras mana kegagalan itu berlaku) akan terkeluar daripada pertandinga
Seseorang peserta berhak meneruskan lompatan (walaupun semua peserta lain gagal) sehingga dia tidak dapat menuruskannya lagi mengikut peraturan
Ketinggian lompatan di ukur secara menegak dari aras tanah hingga bahagian tengah disebelah atas padang.

Kamis, 10 November 2011

Lompat Jauh

Lompat jauh adalah atletik (lintasan dan lapangan) peristiwa di mana atlet menggabungkan kecepatan, kekuatan, dan ketangkasan dalam upaya untuk melompat jauh dari take-off point mungkin.
Pesaing berlari menuruni landasan pacu (biasanya dilapisi dengan permukaan karet yang sama seperti lintasan lari, crumb rubber juga divulkanisir karet) dan melompat sejauh yang mereka dapat dari belakang garis busuk (sering disebut sebagai “papan”, dan biasanya ditentukan oleh tepi trailing papan lepas landas tertanam flush dengan permukaan landasan pacu, atau tanda dicat di landasan) ke dalam lubang tanah yang penuh dengan kerikil halus atau pasir. Jarak yang ditempuh oleh seorang pelompat sering disebut sebagai “tanda” karena itu adalah jarak ke tempat menandai yang dibuat di pasir dari garis busuk. Jika pesaing mulai lompatan dengan setiap bagian dari kaki melewati garis busuk, melompat dinyatakan ilegal dan tidak ada jarak dicatat. Pada tingkat elite, lapisan plastik ditempatkan segera setelah dewan untuk mendeteksi kejadian ini. Jika tidak, seorang pejabat (mirip dengan wasit) akan menonton melompat dan membuat penetapan. Pesaing dapat melakukan lompatan dari setiap titik di belakang garis busuk, namun jarak akan selalu diukur dari garis busuk. Oleh karena itu, demi kepentingan terbaik dari pesaing untuk mendapatkan yang dekat dengan garis busuk mungkin.
Biasanya, setiap pesaing memiliki seperangkat upaya sejumlah (biasanya tiga) untuk membuat terpanjang nya melompat, dan hanya terpanjang melompat hukum terhadap hasil penghitungan. Kompetisi tingkat tinggi dibagi menjadi dua putaran: cobaan dan final. Dalam kompetisi yang berisi babak final, hanya sejumlah pesaing pilih diundang untuk kembali untuk melanjutkan kompetisi. Jumlah pesaing yang dipilih untuk kembali ke babak final ditentukan sebelum awal bertemu oleh sebuah komite yang terdiri dari pelatih dan pejabat. Ini adalah praktik standar untuk mengizinkan satu lagi pesaing dari jumlah posisi angka untuk kembali ke babak final. Sebagai contoh, jika suatu memungkinkan memenuhi puncak delapan pesaing untuk mencetak poin, maka atas sembilan pesaing akan dipilih untuk bersaing di babak final. Mengambil pesaing tambahan ke babak final yang akan membantu untuk mengizinkan atlet untuk pindah ke posisi skor jika pesaing dapat memperbaiki nya tanda terbaik kompetisi. Putaran final dipandang sebagai tambahan tiga melompat, karena mereka tidak punya prioritas kepada mereka yang dicetak dalam sidang putaran. Pesaing dengan melompat hukum terpanjang (baik dari pengadilan atau putaran final) pada akhir kompetisi ini dinyatakan sebagai pemenang.
Ada empat komponen utama lompat jauh: Lari Awalan, Tumpuan atau tolakkan, Sikap di Udara dan Mendarat. Kecepatan di run-up, atau pendekatan, dan yang tinggi melompat dari papan adalah dasar-dasar keberhasilan. Karena kecepatan adalah faktor yang penting dari pendekatan, tidaklah mengherankan bahwa banyak juga jumper lama bersaing dengan sukses di sprint. Sebuah contoh klasik dari lompat jauh ini / sprint penggandaan adalah pertunjukan oleh Carl Lewis.
Lompat jauh dicatat untuk dua dari paling lama berdiri rekor dunia dalam setiap lintasan dan lapangan acara. Pada 1935, Jesse Owens menetapkan rekor dunia lompat jauh yang tidak rusak hingga tahun 1960 oleh Ralph Boston. Kemudian, Bob Beamon melompat 8,90 meter (29 kaki, 2-1/2 inci) di Olimpiade tahun 1968 pada ketinggian 7.349 kaki, tidak melompat melebihi sampai tahun 1991. Pada 30 Agustus tahun itu, Mike Powell dari Amerika Serikat, dalam sebuah acara terkenal menurunkan kepada Carl Lewis, melompat 8,95 m (29,4 kaki) di Kejuaraan Dunia di Tokyo, menetapkan laki-laki saat ini rekor dunia. Beberapa melompat lebih dari 8,95 m (29,4 kaki) telah resmi tercatat (8,99 m/29.5 kaki oleh Mike Powell sendiri, 8,96 ft m/29.4 oleh Ivan Pedroso), tapi tidak disahkan karena ada juga tidak dapat diandalkan pengukuran kecepatan angin yang tersedia, atau karena melebihi kecepatan angin 2,0 m / s. Lewis sendiri melompat 8.91m tepat sebelum Powell memecahkan rekor melompat dengan angin melebihi maksimum yang diizinkan; melompat ini tetap terpanjang pernah untuk memenangkan Kejuaraan Dunia Olimpiade atau emas. Saat ini rekor dunia untuk perempuan dipegang oleh Galina Chistyakova dari bekas Uni Soviet yang melompat 7,53 m (24,7 ft) di Leningrad pada tahun 1988.
Sejarah

Halteres digunakan dalam permainan atletik di Yunani kuno.
Lompat jauh adalah salah satu dari peristiwa-peristiwa asli pancalomba Olimpiade di Yunani Kuno. Long Jump adalah satu-satunya dikenal melompat peristiwa dalam Olimpiade Kuno tersebut. Semua peristiwa yang terjadi di Olimpiade pada awalnya seharusnya bertindak sebagai bentuk pelatihan untuk perang. Lompat jauh muncul mungkin karena mencerminkan persimpangan rintangan seperti sungai dan jurang. [2] Setelah menyelidiki penggambaran yang selamat dari peristiwa itu kuno percaya bahwa tidak seperti hari acara modern, atlet hanya diperbolehkan berlari pendek awal. [ 2] Para atlet membawa beban di masing-masing tangan, yang disebut halteres (antara 1 dan 4,5 kg). Beban ini itu mengayunkan maju sebagai atlet melompat untuk meningkatkan momentum. Hal ini umumnya percaya bahwa baju hangat akan melemparkan berat di belakangnya di udara untuk meningkatkan momentum ke depan, namun diadakan di seluruh halteres durasi melompat. Berayun mereka dan kembali pada akhir melompat atlet akan mengubah pusat gravitasi dan biarkan atlet untuk meregangkan kaki ke luar, meningkatkan jarak. Melompat itu sendiri dibuat dari bater ( “apa yang menginjak pada”). Kemungkinan besar papan sederhana ditempatkan di stadion lagu yang telah dihapus setelah kejadian (Miller, 66). Para penerjun akan mendarat dalam apa yang disebut skamma ( “menggali-up” area) (Miller, 66). Gagasan bahwa ini adalah sebuah lubang yang penuh pasir adalah salah. Pasir di lubang melompat adalah penemuan modern (Miller, 66). Yang skamma hanyalah daerah sementara untuk menggali kesempatan itu dan bukan sesuatu yang tetap dari waktu ke waktu. Lompat jauh dianggap salah satu yang paling sulit dalam acara yang digelar di Olimpiade sejak banyak keahlian diperlukan. Musik ini sering dimainkan selama Philostratus melompat dan mengatakan bahwa kadang-kadang pipa akan menyertai melompat sehingga dapat memberikan ritme untuk gerakan kompleks dari halteres oleh atlet. [2] Philostratos dikutip mengatakan, “Peraturannya menganggap melompat sebagai yang paling sulit kompetisi, dan mereka membiarkan jumper untuk diberikan keuntungan dalam irama dengan menggunakan seruling, dan berat dengan menggunakan tali. ” (Miller, 67). Paling menonjol dalam olahraga kuno adalah seorang pria bernama Chionis, yang dalam mengadakan Olimpiade 656BC melompat dari 7,05 meter (23 kaki dan 1,7 inci). [3]
Ada beberapa argumen oleh para sarjana modern di lompat jauh. Beberapa telah berusaha untuk menciptakan kembali sebagai triple jump. Gambar menyediakan satu-satunya bukti untuk tindakan sehingga lebih baik diterima bahwa itu sama seperti hari ini lompat jauh. Alasan utama beberapa ingin menyebutnya triple melompat adalah adanya sumber yang mengklaim sana sekali adalah lima puluh lima kaki melompat kuno yang dilakukan oleh seorang pria bernama Phayllos (Miller, 68).
Lompat jauh telah menjadi bagian dari kompetisi Olimpiade modern sejak lahirnya Olimpiade pada tahun 1896. Pada 1914, Dr Harry Eaton Stewart merekomendasikan “luas berlari melompat” sebagai standar acara trek dan lapangan bagi perempuan. [4] Namun, hal itu tidak sampai 1928 bahwa perempuan diperbolehkan untuk bersaing dalam event di tingkat Olimpiade (Lihat Atletik – trek dan lapangan).
Pendekatan/Awalan

Tujuan dari pendekatan ini adalah untuk secara bertahap dengan mempercepat kecepatan maksimum lepas landas dikontrol. Faktor yang paling penting untuk jarak yang ditempuh oleh sebuah objek adalah kecepatan pada lepas landas – baik kecepatan dan sudut. Elite jumper biasanya meninggalkan tanah pada sudut dua puluh derajat atau kurang; Oleh karena itu, lebih bermanfaat bagi seorang pelompat untuk berfokus pada komponen kecepatan melompat. Semakin besar kecepatan lepas landas, semakin lama lintasan pusat massa akan. Pentingnya suatu kecepatan lepas landas merupakan faktor dalam keberhasilan pelari dalam acara ini.
Panjang pendekatan jarak biasanya konsisten untuk seorang atlet. Pendekatan dapat bervariasi antara 12 dan 19 langkah di tingkat pemula dan menengah, sementara di tingkat elite mereka lebih dekat dengan antara 20 dan 22 langkah. Jarak yang tepat dan jumlah langkah-langkah dalam pendekatan tergantung pada pengalaman jumper, teknik berlari cepat, dan tingkat pengkondisian. Konsistensi dalam pendekatan sangat penting karena merupakan pesaing tujuan untuk selalu dekat ke bagian depan papan takeoff mungkin tanpa menyeberangi garis dengan setiap bagian dari kaki.
Pendekatan yang tidak konsisten adalah masalah umum dalam acara ini. Akibatnya pendekatan yang biasanya dilakukan oleh para atlet sekitar 6-8 kali per melompat sesi (lihat Pelatihan di bawah).
Dua yang terakhir langkah
Tujuan dari dua langkah terakhir adalah untuk mempersiapkan tubuh untuk lepas landas sambil melestarikan kecepatan sebanyak mungkin.
Kedua dari belakang (kedua dari terakhir) langkahnya lebih panjang daripada langkah terakhir. Pesaing mulai nya rendah pusat gravitasi untuk mempersiapkan tubuh untuk dorongan vertikal. Langkah terakhir lebih pendek karena tubuh mulai menaikkan pusat gravitasi dalam persiapan untuk tinggal landas.
Dua langkah yang terakhir sangat penting karena menentukan kecepatan dengan pesaing yang akan memasuki melompat – semakin besar kecepatan, semakin baik melompat.
Lepas landas/Tumpuan/Tolakkan
Tujuan dari lepas landas adalah untuk menciptakan dorongan vertikal melalui atlet pusat gravitasi tetap menjaga keseimbangan dan kontrol.
Tahap ini adalah salah satu bagian paling teknis dari lompat jauh. Jumper harus sadar untuk menempatkan kaki datar di tanah, karena baik melompat dari tumit atau jari-jari kaki mempengaruhi negatif melompat. Lepas landas dari tumit-papan pertama memiliki efek pengereman, yang menurunkan kecepatan dan strain sendi. Melompat turun dari jari-jari kaki berkurang stabilitas, menempatkan risiko kaki di tekuk atau runtuh dari bawah pelompat. Sementara penempatan berkonsentrasi pada kaki, sang atlet juga harus bekerja untuk mempertahankan posisi tubuh yang tepat, menjaga badan tegak dan bergerak ke depan dan pinggul hingga mencapai jarak maksimum dari papan kontak ke rilis kaki.
Melayang
Gerakan melayang pada saat setelah meninggalkan balok tumpuan dan diupayakan keseimbangan tetap terjaga dengan bantuan ayunan kedua tangan sehingga bergerak di udara. Untuk melakukan gerak ini terdapat beberapa teknik. Yang Pertama, Melayang dengan sikap jongkok dengan cara waktu menumpu kaki ayun mengangkat lutut setinggi-tingginya dan disusul oleh kaki tumpu dan kemudian sebelum mendarat kedua kaki di bawa ke arah depan. Yang Kedua, Melayang dengan sikap bergantung cara melakukanya yaitu waktu menumpu kaki ayun dibiarkan tergantung lurus, badan tegak kemudian disusul oleh kaki tumpu dengan sikap lutut ditekuk sambil pinggul didorong ke depan yang kemudian ke-dua lengan direntangkan ke atas. Keseimbangan badan perlu diperhatikan agar tetap tepelihara hingga mendarat.
Ada 3 macam gaya melayang di udara pada saat melakukan lompat jauh yaitu :
  1. Gaya Jongkok 
  1. Gaya Menggantung
  1. Gaya Berjalan Diudara
Mendarat
Gerakan-gerakan waktu pendaratan harus dua kaki. Yang perlu diperhatikan saat mendarat adalah kedua kaki mendarat secara bersamaan diikuti dengan dorongan pinggul ke depan sehingga badan tidak cenderung jatuh ke belakang yang berakibat merugikan si pelompat itu sendiri.
Pelatihan
Lompat jauh biasanya memerlukan pelatihan dalam berbagai bidang. Daerah-daerah ini termasuk, namun tidak terbatas pada, yang tercantum di bawah ini.
  • Jumping
Long Pelompat cenderung melompat berlatih 1-2 kali seminggu. Pendekatan, atau lari-through, kadang-kadang diulang sampai 6-8 kali per sesi.
  • Over-lari jarak jauh
Over-latihan lari jarak jauh membantu atlet lompat jarak yang lebih jauh daripada tujuan ditetapkan. Sebagai contoh, memiliki pelari 100m praktek dengan menjalankan 200m berulang di trek. Ini secara khusus terkonsentrasi di musim ketika atlet bekerja pada ketahanan bangunan. Khusus over-latihan lari jarak jauh yang dilakukan 1-2 kali seminggu. Ini bagus untuk membangun ketahanan sprint, yang dibutuhkan dalam kompetisi di mana atlet yang berlari di landasan 3-6 kali.
Berat pelatihan
Selama pelatihan pra-musim dan di awal musim kompetisi latihan beban cenderung untuk memainkan peran utama. Ini adalah kebiasaan lama kereta pelompat untuk berat hingga 4 kali seminggu, dengan fokus terutama pada gerakan cepat yang melibatkan kaki dan bagasi. Beberapa atlet Olimpiade tampil lift dalam pelatihan. Atlet menggunakan pengulangan dan menekankan rendah kecepatan untuk memaksimalkan kekuatan dan meminimalkan kenaikan berat badan menambahkan bingkai mereka.
Plyometrics
Plyometrics, termasuk berlari naik turun tangga dan rintangan melompat-lompat, dapat dimasukkan ke dalam latihan, umumnya dua kali seminggu. Hal ini memungkinkan seorang atlet untuk bekerja pada kelincahan dan meledak-ledak.
melompat-lompat
Melompat-lompat adalah setiap jenis berkesinambungan melompat atau melompat. Latihan berlari biasanya membutuhkan satu kaki melompat-lompat, double-kaki berlari, atau beberapa variasi dari keduanya. Fokus latihan berlari biasanya untuk menghabiskan lebih sedikit waktu di tanah mungkin dan bekerja pada akurasi teknis, kemudahan, dan melompat ketahanan dan kekuatan. Secara teknis, melompat-lompat adalah bagian dari plyometrics, sebagai bentuk latihan berjalan seperti lutut dan pantat tinggi tendangan.
Fleksibilitas
Fleksibilitas adalah alat yang sering dilupakan jumper lama. Fleksibilitas yang efektif mencegah cedera, yang dapat berdampak tinggi penting bagi peristiwa-peristiwa seperti lompat jauh. Hal ini juga membantu para atlet lari di landasan.
Alat yang umum di banyak latihan lompat jauh adalah penggunaan rekaman video. Ini memungkinkan para atlet untuk kembali dan melihat kemajuan mereka sendiri serta membiarkan atlet membandingkan rekaman mereka sendiri dengan beberapa kelas dunia jumper.
Pelatihan gaya, durasi, dan intensitas sangat bervariasi dari atlet untuk atlet dan didasarkan pada pengalaman dan kekuatan atlet serta gaya pembinaan mereka.

World record progression

Rekor Dunia untuk lompat jauh.

Men

MARK ATHLETE VENUE DATE
7.61 Peter O’Connor (IRL)* Dublin 1901-08-05
7.69 Edward Gourdin (USA) Cambridge 1923-07-23
7.76 Robert LeGendre (USA) Paris 1924-07-07
7.89 William DeHart Hubbard (USA) Chicago 1925-06-13
7.90 Edward Hamm (USA) Cambridge 1928-07-07
7.93 Sylvio Cator (HAI) Paris 1928-09-09
7.98 Chuhei Nambu (JPN) Tokyo 1931-10-27
8.13 Jesse Owens (USA) Ann Arbor 1935-05-25
8.21 Ralph Boston (USA) Walnut 1960-08-12
8.24 Ralph Boston (USA) Modesto 1961-05-27
8.28 Ralph Boston (USA) Moscow 1961-07-16
8.31 Igor Ter-Ovanesyan (URS) Yerevan 1962-06-10
8.31 Ralph Boston (USA) Kingston 1964-08-15
8.34 Ralph Boston (USA) Los Angeles 1964-09-12
8.35 Ralph Boston (USA) Modesto 1965-05-29
8.35 Igor Ter-Ovanesyan (URS) Mexico City 1967-10-19
8.90 Bob Beamon (USA) Mexico City 1968-10-18
8.95 Mike Powell (USA) Tokyo 1991-08-30
* Irlandia pada tahun 1901 masih menjadi bagian dari Britania Raya, namun menganggap dirinya Irlandia O’Connor dan bersaing pada kesempatan ini sebagai anggota dari Asosiasi Atletik Amatir Irlandia. Dalam sumber di atas dia terdaftar sebagai “GBI / IRL”.

Women

MARK ATHLETE VENUE DATE
5.98 Kinue Hitomi (JPN) Osaka 1928-05-20
6.12 Christel Schultz (Germany) Berlin 1939-07-30
6.25 Francina Blankers-Koen (NED) Leiden 1943-09-19
6.28 Yvette Williams (NZL) Gisborne 1954-02-20
6.28 Galina Vinogradova (URS) Moscow 1955-09-11
6.31 Galina Vinogradova (URS) Tbilisi 1955-11-18
6.35 Elżbieta Krzesińska (POL) Budapest 1956-08-20
6.35 Elżbieta Krzesińska (POL) Melbourne 1956-11-27
6.40 Hildrun Claus (GDR) Erfurt 1960-08-07
6.42 Hildrun Claus (GDR) Berlin 1961-06-23
6.48 Tatjana Shtshelkanova (URS) Moscow 1961-07-16
6.53 Tatjana Shtshelkanova (URS) Leipzig 1962-06-10
6.70 Tatjana Shtshelkanova (URS) Moscow 1964-07-04
6.76 Mary Rand (GBR) Tokyo 1964-10-14
6.82 Viorica Viscopoleanu (ROU) Mexico City 1968-10-14
6.84 Heide Rosendahl (FRG) Turin 1970-09-03
6.92 Angela Voigt (GDR) Dresden 1976-05-09
6.99 Siegrun Siegl (GDR) Dresden 1976-07-26
7.07 Vilma Bardauskienė (URS) Kishinyov 1978-08-18
7.09 Vilma Bardauskienė (URS) Prague 1978-08-29
7.20 Valy Ionescu (ROU) Bucharest 1982-08-01
7.21 Anişoara Cuşmir (ROU) Bucharest 1983-05-15
7.43 Anişoara Cuşmir (ROU) Bucharest 1983-06-04
7.44 Heike Drechsler (GDR) Berlin 1985-09-22
7.45 Heike Drechsler (GDR) Tallinn 1986-06-21
7.45 Heike Drechsler (GDR) Dresden 1986-07-03
7.45 Jackie Joyner-Kersee (USA) Dresden 1987-08-13
7.52 Galina Chistyakova (URS) Leningrad 1988-06-11

Top ten performers

Accurate as of September 2, 2009.

Men

Mark* Wind** Athlete Nationality Venue Date
8.95 0.3 Mike Powell United States Tokyo August 30, 1991
8.90A 2.0 Bob Beamon United States Mexico City October 18, 1968
8.87 -0.2 Carl Lewis United States Tokyo August 30, 1991
8.86A 1.9 Robert Emmiyan Soviet Union Tsakhkadzor May 22, 1987
8.74 1.4 Larry Myricks United States Indianapolis July 18, 1988
8.74A 2.0 Erick Walder United States El Paso April 2, 1994
8.74 -1.2 Dwight Phillips United States Eugene June 7, 2009
8.73 1.2 Irving Saladino Panama Hengelo May 24, 2008
8.71 1.9 Iván Pedroso Cuba Salamanca July 18, 1995
8.66 1.6 Loúis Tsátoumas Greece Kalamáta June 2, 2007
*(meters), **(metres/second)
A = Altitude (above 1000 metres)

Women

Mark* Wind** Athlete Nationality Venue Date
7.52 1.4 Galina Chistyakova Soviet Union Leningrad June 11, 1988
7.49 1.3 Jackie Joyner-Kersee United States New York May 22, 1994
7.48 1.2 Heike Drechsler East Germany Neubrandenburg July 9, 1988
7.43 1.4 Anişoara Cuşmir Romania Bucharest June 4, 1983
7.42 2.0 Tatyana Kotova Russia Annecy June 23, 2002
7.39 0.5 Yelena Belevskaya Soviet Union Bryansk July 18, 1987
7.37 N/A Inessa Kravets Ukraine Kiev June 13, 1992
7.33 0.4 Tatyana Lebedeva Russia Tula July 31, 2004
7.31 1.5 Yelena Khlopotnova Soviet Union Alma Ata September 12, 1985
7.31 -0.1 Marion Jones United States Zürich August 12, 1998
*(meters), **(meters/second)

Best Year Performance

Men’s Seasons Best (Outdoor)

YEAR  ↓ DISTANCE  ↓ ATHLETE  ↓ PLACE  ↓
1960 8.21 Ralph Boston (USA) Walnut
1961 8.28 Ralph Boston (USA) Moscow
1962 8.31 Igor Ter-Ovanesyan (URS) Yerevan
1963 8.20 Ralph Boston (USA) Modesto
1964 8.34 Ralph Boston (USA) Los Angeles
1965 8.35 Ralph Boston (USA) Modesto
1966 8.23 Igor Ter-Ovanesyan (URS) Leselidze
1967 8.35 Igor Ter-Ovanesyan (URS) Mexico City
1968 8.90 Bob Beamon (USA) Mexico City
1969 8.21 Igor Ter-Ovanesyan (URS)
Waldemar Stepian (POL)
Odessa
Chorzów
1970 8.35 Josef Schwarz (FRG) Stuttgart
1971 8.23 Norman Tate (USA) El Paso
1972 8.34 Randy Williams (USA) Munich
1973 8.24 James McAlister (USA) Westwood
1974 8.30 Arnie Robinson (USA) Modesto
1975 8.45 Nenad Stekić (YUG) Montreal
1976 8.35 Arnie Robinson (USA) Montreal
1977 8.27 Nenad Stekić (YUG) Nova Gorica
1978 8.32 Nenad Stekić (YUG) Rovereto
1979 8.52 Larry Myricks (USA) Montreal
1980 8.54 Lutz Dombrowski (GDR) Moscow
1981 8.62 Carl Lewis (USA) Sacramento
1982 8.76 Carl Lewis (USA) Indianapolis
1983 8.79 Carl Lewis (USA) Indianapolis
1984 8.71 Carl Lewis (USA) Westwood
1985 8.62 Carl Lewis (USA) Brussels
1986 8.61 Robert Emmiyan (URS) Moscow
1987 8.86 Robert Emmiyan (URS) Tsakhkadzor
1988 8.76 Carl Lewis (USA) Indianapolis
1989 8.70 Larry Myricks (USA) Houston
1990 8.66 Mike Powell (USA) Villeneuve d’Ascq
1991 8.95 Mike Powell (USA) Tokyo
1992 8.68 Carl Lewis (USA) Barcelona
1993 8.70 Mike Powell (USA) Salamanca
1994 8.74 Erick Walder (USA) El Paso
1995 8.71 Iván Pedroso (CUB) Salamanca
1996 8.58 Erick Walder (USA) Springfield
1997 8.63 Iván Pedroso (CUB) Padua
1998 8.60 James Beckford (JAM) Bad Langensalza
1999 8.60 Iván Pedroso (CUB) Padua
2000 8.65 Iván Pedroso (CUB) Jena
2001 8.41 James Beckford (JAM) Turin
2002 8.52 Savanté Stringfellow (USA) Palo Alto
2003 8.53 Yago Lamela (ESP) Castellón de la Plana
2004 8.60 Dwight Phillips (USA) Linz
2005 8.60 Dwight Phillips (USA) Helsinki
2006 8.56 Irving Saladino (PAN) Rio de Janeiro
2007 8.66 Louis Tsatoumas (GRE) Kalamáta
2008 8.73 Irving Saladino (PAN) Hengelo

Women’s Seasons Best (Outdoor)

YEAR  ↓ DISTANCE  ↓ ATHLETE  ↓ PLACE  ↓
1976 6.99 Siegrun Siegl (GDR) Dresden
1978 7.09 Vilma Bardauskienė (URS) Prague
1979 6.90 Brigitte Wujak (GDR) Potsdam
1980 7.06 Tatyana Kolpakova (URS) Moscow
1981 6.96 Jodi Anderson (USA) Colorado Springs
1982 7.20 Valy Ionescu (ROU) Bucharest
1983 7.43 Anisoara Cusmir (ROU) Bucharest
1984 7.40 Heike Drechsler (GDR) Dresden
1985 7.44 Heike Drechsler (GDR) Berlin
1986 7.45 Heike Drechsler (GDR) Tallinn
1987 7.45 Jackie Joyner-Kersee (USA) Indianapolis
1988 7.52 Galina Chistyakova (URS) Leningrad
1989 7.24 Galina Chistyakova (URS) Volgograd
1990 7.35 Galina Chistyakova (URS) Bratislava
1991 7.37 Heike Drechsler (GER) Sestriere
1992 7.48 Heike Drechsler (GER) Lausanne
1993 7.21 Heike Drechsler (GER) Zürich
1994 7.49 Jackie Joyner-Kersee (USA) New York City
1995 7.07 Heike Drechsler (GER) Linz
1996 7.20 Jackie Joyner-Kersee (USA) Atlanta
1997 7.05 Lyudmila Galkina (RUS) Athens
1998 7.31 Marion Jones (USA) Eugene
1999 7.26 Maurren Higa Maggi (BRA) Bogotá
2000 7.09 Fiona May (ITA) Rio de Janeiro
2001 7.12 Tatyana Kotova (RUS) Turin
2002 7.42 Tatyana Kotova (RUS) Annecy
2003 7.06 Maurren Higa Maggi (BRA) Milan
2004 7.33 Tatyana Lebedeva (RUS) Tula
2005 7.04 Irina Simagina (RUS) Sochi
2006 7.12 Tatyana Kotova (RUS) Novosibirsk
2007 7.21 Lyudmila Kolchanova (RUS) Sochi
2008 7.12 Naide Gomes (POR) Monaco

National records

  • As of October 3, 2009.

Men

NATION  ↓ DISTANCE  ↓ ATHLETE  ↓ VENUE  ↓ DATE  ↓
USA 8.95 m Mike Powell Tokyo 1991-08-30
URS 8.86 m Robert Emmiyan Tsakhkadzor 1987-05-22
PAN 8.73 m Irving Saladino Hengelo 2008-05-24
CUB 8.71 m Iván Pedroso Salamanca 1995-07-18
GRE 8.66 m Louis Tsatoumas Kalamata 2007-06-02
JAM 8.62 m James Beckford Orlando 1997-04-05
ESP 8.56 m Yago Lamela Turin 1999-06-24
GER 8.54 m Lutz Dombrowski Moscow 1980-07-28
RSA 8.50 m Godfrey Mokoena Madrid 2009-07-04
AUS 8.49 m Jai Taurima Sydney 2000-09-28
KSA 8.48 m Mohamed Salman Al-Khuwalidi Sotteville 2006-07-02
ITA 8.47 m Andrew Howe Osaka 2007-08-30
RUS 8.46 m Leonid Voloshin Tallinn 1988-07-05
SEN 8.46 m Cheikh Tidiane Touré Bad Langensalza 1997-06-15
YUG 8.45 m Nenad Stekić Montreal 1975-07-25
GHA 8.43 m Ignisious Gaisah Rome 2006-07-14
FRA 8.42 m Salim Sdiri Pierre-Bénite 2009-06-12
BAH 8.41 m Craig Hepburn Nassau 1993-06-17
MAR 8.38 m Yahya Berrabah Rabat 2009-05-23
SLO 8.40 m Gregor Cankar Celje 1997-05-18
CHN 8.40 m Lao Jianfeng Zhaoqing 1997-05-28
BRA 8.40 m Douglas de Souza Sao Paulo 1995-02-15
ROU 8.37 m Bogdan Tudor Stuttgart-Bad Cannstatt 1995-07-09
POR 8.36 m Carlos Calado Lisboa 1997-06-20
UKR 8.35 m Sergey Layevskiy
Roman Shchurenko
Dnepropetrovsk
Kiev
1988-07-16
2000-07-25
TWN 8.34 m Nai Huei-Fang Shanghai 1993-05-14
VEN 8.34 m Victor Castillo Cochabamba 2004-05-30
BUL 8.33 m Ivaylo Mladenov Seville 1995-06-03
BLR 8.33 m Aleksandr Glovatskiy Sestriere 1996-08-07
EGY 8.31 m Hassine Hatem Moursal Oslo 1999-06-30
HUN 8.30 m László Szalma Budapest 1985-07-07
AUT 8.30 m Andreas Steiner Innsbruck 1988-06-04
ZIM 8.30 m Ngonidzashe Makusha Des Moines 2008-06-12
GBR 8.30 m Gregory Rutherford Berlin 2009-08-20
MRI 8.28 m Jonathan Chimier Athens August 2004
POL 8.28 m Grzegorz Marciniszyn Malles 2001-07-14
NGR 8.27 m Yussuf Alli Lagos 1989-08-08
BOT 8.27 m Gable Garenamotse Rhede 2006-08-20
CZE 8.25 m Milan Mikuláš Prague 1988-07-16
MDA 8.25 m Sergey Podgainiy Kishinyov 1990-08-18
JPN 8.25 m Masaki Morinaga Shizuoka 1992-05-05
BEL 8.25 m Erik Nijs Hechtel 1996-07-06
DEN 8.25 m Morten Jensen Göteborg 2005-07-03
NAM 8.24 m Stephan Louw Germiston 2008-01-12
CRO 8.23 m Siniša Ergotić Zagreb 2002-06-05
FIN 8.22 m Tommi Evilä Göteborg 2008-06-28
SWE 8.21 m Mattias Sunneborn Malmö 1996-06-27
KOR 8.20 m Kim Deok Hyeon Beograd 2009-07-12
EST 8.10 m Erki Nool Götzis 1995-05-27
PER 8.09 m Louis Tristan Tunja 2006-10-1